Arwah Tersesat
Kawasan tempat Raman (sebut saja demikian) meninggal dunia setelah digilas oleh sebuah truck pengangkut pasir, mendadak menjadi angker. Beberapa sopir yang melintas malam mengaku sempat melihat almarhum di lokasi itu.
"Saat itu hujan lebat. saya sempat melihat almarhum berdiri di pinggir jalan. Awalnya saya hendak berhenti memberi tumpangan. Apalagi dia terlihat basah kuyup. Namun begitu ingat bahwa dia sudah tiada, saya langsung tancap gas," ujar Kadimin (sebut saja demikian) salah seorang sopir truck.
Lain lagi cerita Lamsyah dan teman-temannya. Sebelum meninggal, almarhum berteman baik dengan mereka. Hingga pada suatu malam, ketika sedang memuat tandan sawit ke dalam truck, almarhum datang.
"Begitu melihat dia datang, beberapa orang langsung lari. Namun saya dan dua orang lagi memilih tetap di tempat. Setelah saya semangati, pelan-pelan sosok gaibnya hilang di hadapan mata," ujar Lamsyah.
Paman almarhum, sebut saja namanya Wagiman, punya cerita lain. Dia mengaku kerap disambangi oleh arwah yang bersangkutan. "Pernah suatu malam saya dipeluk sampai pagi. Saat itu saya tidak merasa takut. Juga pernah pada suatu malam dia usil, dia mencubit pipi saya. Saat itu saya mental saya kalah kuat, akhirnya saya terbirit-birit keluar kamar," katanya.
Seorang paranormal yang kemudian diajak oleh Siti, istri almarhum, untuk mengambil arwah di TKP, kepada Siti paranormal berkata bahwa sebelum meninggal, Raman punya janji yang belum ditunaikan. Yaitu hendak membawa pulang dirinya ke rumah orang tuanya. Namun ajal mendahului, sehingga dia merasa bersalah.
"Dia tadi bercerita tentang janji yang belum sempat ditunaikan. Arwahnya juga tidak tahu jalan pulang. Dia tersesat. Makanya dia menampakkan diri kepada warga sekitar," ujar si paranormal.
Pasca pengambilan arwah di TKP, memang tidak ada lagi penampakan yang bersangkutan. Namun menurut cerita Wagiman, ketika istrinya hendak pindah, dia sempat melihat arwah Raman duduk di bagian belakang truck. Wajahnya nampak tanpa ekspresi. Seperti orang yang tidak mau kehilangan.
Bayang-bayang itu baru hilang ketika Wagiman menyemangati. "Dunia kalian sudah berbeda. Yang pergi jangan disesali. Yang masih hidup harus melanjutkan tugasnya. Damailah engkau di alam sana. Jangan lagi kembali, agar keluargamu tidak menderita di sini," kata Wagiman. []
Post a Comment