Kuntilanak Minta Tolong

Cerita Misteri Aceh
Kuntilanak Minta Tolong
ilustrasi kisah ini terjadi puluhan tahun lalu di sebuah gampong di wilayah pesisir Aceh. Begini... thumbnail 1 summary 10:50 AM
ilustrasi
kisah ini terjadi puluhan tahun lalu di sebuah gampong di wilayah pesisir Aceh. Begini kisahnya.

Malam itu hujan turun dengan rinai yang lembut. Jam sudah menunjukkan pukul 01.00 dinihari. Sulaiman (sebut saja demikian) mengayuh sepeda sambil sesekali mengusap wajahnya yang basah diterpa rerintik hujan.  kilat sesekali menerangi alam yang gulita.

Ketika dia melintasi sebuah pekuburan umum, bulu kuduknya berdiri. Namun karena tiap malam dia melintas di kawasan itu, membuat rasa takutnya sudah hilang. Walau acapkali beredar cerita bila di kawasan pekuburan tersebut seringkali makhluk gaib menampakkan diri.

Malam itu, Sulaiman baru saja usai menonton sinema Indonesia yang diperankan oleh Suzanna. Dia berpikir bulu kuduknya berdiri karena efek film horor itu. Dia terus mengayuh sepeda hingga tiba-tiba mendengar suara rintihan minta tolong.

Naluri kemanusiaanya bangkit. Dia menghentikan kayuhan sepeda. Sulaiman berusaha mencari arah suara. lamat-lamat dia melihat seseorang sedang berlari mendekat.

"Tolong saya bang. Saya hendak diperkosa," kata sosok yang ternyata perempuan. Sulaiman iba. Dia melihat wanita itu nampak kepayahan. Sigap saja, dia menaikkan wanita itu disadel sepeda. kemudian dia mengayuh menuju puskesmas terdekat, karena perempuan itu meminta diantarkan ke sana.

Jarak tempuh yang jauh, menyebabkan perjalanan itu sedikit melelahkan. Sesampainya di puskesmas, jam sudah menunjukkan angka 03.00 WIB. Hampir subuh. Seorang petugas piket segera memeriksa wanita yang mengaku bernama Raimah.

"Bapak istirahat saja dulu. Bu Raimah biar saya tangani," ujar si perawat.

Sulaiman manut. Apalagi lelah sudah mendera sekujur tubuhnya yang kurus. Sejenak kemudian dia pun tertidur.

****
Sekumpulan pemuda kampung membuat rapat kilat di meunasah. Mereka bersepakat akan segera menangkap Sulaiman.

"Dia sudah membuat kampung ini kotor," kata salah seorang pemuda.

"Iya, dia sudah berani membawa perempuan ke rumahnya. Padahal dia belum menikah," ujar yang lain.

Maka bersepakatlah mereka untuk segera menangkap basah Sulaiman, yang hampir tiap malam membawa serta seorang wanita ke rumahnya.

Malam pun tiba. Sekira pukul 01.00 WIB, mereka merapat ke kebun kosong. Mereka menunggu Sulaiman pulang.

"Habis kau malam ini Leman. Berani-beraninya kau main perempuan di kampung ini," bisik seorang pemuda kepada dirinya sendiri.

Yang ditunggu pun datang. Sulaiman nampak kepayahan mendayung sepeda. Seorang perempuan duduk manis di belakang sepeda. Mereka tidak saling berbicara. Namun ketika para pemuda itu hendak menyergap, tiba-tiba wanita di sadel sepeda menghilang. Mereka kaget.

"Kalian mau mengeroyok Bang Leman ya?," terdengar suara perempuan yang tiba-tiba berdiri di belakang mereka.

Kelima pemuda itu berpaling. Mereka kaget. Seorang perempuan berparas Melayu ke arab-araban berdiri tepat dibelakang.

"Siapa kamu?," tanya mereka serentak.

"Saya perempuan yang selalu menyertai Bang Leman. Saya tahu niat jahat kalian,"

"Kamu........ kamu.... hantu ya?," tanya pemuda yang paling tua di antara gerombolan itu.

"Semacam itulah. Mungkin kuntilanak lebih cocok," jawab wanita tersebut.

"Han..... hantu...!!!!," teriak mereka sambil tunggang langgang meninggalkan tempat itu.

****
Tanpa sepengetahuan Sulaiman, ternyata Raimah --sejatinya seorang kuntilanak-- terus mengikuti kemanapun lelaki bujang lapok itu pergi. Awalnya hendak berterima kasih karena malam itu Sulaiman telah "menolong" dirinya.

Namun lama-kelamaan, ada sebuah rasa yang timbul di hati arwah yang telah bersemanyam di pekuburan itu selama puluhan tahun.

Menurut sahibul hikayat, Raimah adalah gadis yang diperkosa oleh  segermbolan jenayah yang merampok desa. Dia memiliki paras yang aduhai. Ternyata kecantikan menjadi kutukan. Malam perampokan tersebut, 10 lelaki biadap menindih Raimah dan kemudian membunuhnya.  Kemudian membuang jenazahnya ke sebuah hutan kecil yang kini dijadikan areal pekuburan muslim.

****
Lewat mimpi, Raimah acapkali mendatangi Sulaiman. Terkadang muncul sebagai orang yang tidak dikenali dan sepintas. Namun tak jarang pula, sebagai bentuk terima kasih, Raimah memberikan mimpi bonus kepada Sulaiman, yang mengakibatkan lelaki bujang lapok itu harus mandi keesokan harinya.

Lama kelamaan Sulaiman sadar ada sesuatu yang ganjil pada dirinya. Pertama, banyak pemuda yang sudah tidak mau lagi mengobrol dengannya. Kedua, dia semakin sering bermimpi ditemui oleh wanita cantik yang membuat dirinya acapkali menerima "kartu merah".

Dia kemudian menemui orang pintar. Kepada Sulaiman orang pintar itu bercerita panjang lebar. Saat itu si orang pintar menghadirkan Raimah ke hadapan Sulaiman.

Seperti sinema Hindustan, di hadapan orang pintar, arwah Raimah tersedu-sedu. Dia mengaku jatuh cinta kepada Sulaiman, karena lelaki itu baik hati. Namun alam telah memisahkan mereka. Usai dinasehati, setelah berjanji tidak lagi mengganggu Sulaiman, lamat-lamat sosok Raimah raib di hadapan mereka. []

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.